Suara.com - Kepolisian Italia dan Kosovo menangkap empat warga Kosovo, yang diduga menjadi bagian jaringan garis keras, yang menyebarkan propaganda dan mengancam Paus Fransiskus, kata pejabat pengadilan, Selasa.
Keempat tersangka itu, tiga di antaranya ditangkap di Italia, sementara seorang lagi di Kosovo. Mereka diduga "membenarkan terorisme" dan "menghasut kebencian rasial", kata kepolisian Italia dalam pernyataan.
Pejabat polisi mengatakan keempat tersangka itu sangat giat di Internet dalam menggalakkan alasan mendukung gerakan mereka, tetapi tampaknya tidak terlibat dalam komplotan tertentu.
"Mereka mengancam Paus dan merayakan serangan baru-baru ini di Paris serta mengancam mantan duta besar Amerika Serikat untuk Kosovo," kata Carmine Esposito, Kepala Polisi di Kota Brescia, Italia utara, tempat penyelidikan itu dilakukan.
Salah satu pesan mereka tertulis, "Ingatlah tidak akan ada Paus lainnya setelah Paus yang ini. Paus Fransiskus ini adalah yang terakhir." Dua orang dari mereka yang ditangkap di Italia akan diusir dari negara secepatnya, sementara satu orang diizinkan untuk tinggal di negara asalnya namun ditempatkan di bawah pengawasan khusus seiring penyelidikan terus dilanjutkan.
Tersangka keempat bernama Samet Imishti, yang dikatakan sebagai pemimpin kelompok dan memiliki pengalaman perang di luar Kosovo, ditangkap di sebuah desa terletak di Kosovo timur.
Italia telah meningkatkan penjagaan pada tersangka jihadis Islam setelah serangan 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang. Pekan lalu, Italia telah mengusir empat orang warga Maroko yang diduga juga menggalakkan jihad. (Antara)