Rusia: Turki Tembak Sukhoi untuk Lindungi Suplai Minyak ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2015 | 18:59 WIB
Rusia: Turki Tembak Sukhoi untuk Lindungi Suplai Minyak ISIS
Presiden Rusia Vladimir Putin di dalam KTT Iklim PBB di Prancis. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Turki menembak jatuh pesawat tempur mereka untuk melindungi suplai minyak ISIS keluar Suriah. Tudingan ini merupakan babak baru dalam perang urat syaraf di antara kedua negara menyusul keputusan Turki menembak jatuh pesawat Sukhoi SU-24 Rusia karena dianggap melanggar wilayah udara mereka.

Putin, yang menilai Turki "menikam dari belakang" belum melunak. Bahkan, Putin menolak bertemu muka dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan tingkat tinggi PBB membahas perubahan iklim di Prancis, Senin (30/11/2015).

Kini, Putin menuding Turki melindungi ekspor minyak ISIS yang diyakini sebagai sumber pendanaan terbesar bagi gerakan mereka.

"Kami punya alasan untuk menganggap bahwa keputusan menembak jatuh pesawat kami dilatarbelakangi niat untuk melindungi jalur suplai minyak ke kawasan Turki, langsung ke pelabuhan-pelabuhan, tempat di mana minyak itu kemudian dimuat ke kapal-kapal tanker," kata Putin dalam sebuah konferensi pers di sela-sela pembicaraan soal iklim di Prancis.

"Kami menerima informasi tambahan, yang sayangnya, membenarkan bahwa minyak ini, yang diproduksi di kawasan yang dikuasai ISIS dan organisasi teroris lainnya, diangkut dalam skala industri ke Turki," sambung Putin.

Rusia, pada hari Senin, juga mengungkap detil dari sanksi ekonomi yang mereka kenakan, guna menghajar sektor pariwisata dan pertanian Turki. Sanksi tersebut diberikan sebagai balasan atas keputusan Turki menembak jatuh pesawat Rusia di dekat perbatasan Suriah beberapa waktu lalu.

Selain menyetop impor buah dan sayur dari Turki, Rusia juga sebelumnya sudah memberlakukan larangan penerbangan carter dan paket liburan ke Turki. Rusia juga membatalkan kebijakan bebas visa antara kedua negara.

Tak hanya sampai di situ, Rusia juga membatasi gerak perusahaan transportasi dan memperketat kontrak konstruksi Turki. Kini, pesawat-pesawat tempur Sukhoi SU-24 milik Rusia yang berpangkalan di Suriah juga dilengkapi dengan rudal dari udara ke udara. Komandan Angkatan Udara Rusia Kolonel Igor Klimov mengatakan, pesawat tersebut mampu membawa rudal yang dapat menembak jatuh pesawat dari jarak 40 kilometer, sebagai langkah antisipasi terulangnya insiden di perbatasan Suriah-Turki beberapa waktu lalu. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI