Begini Modus WNI yang Bergabung dengan ISIS

Selasa, 01 Desember 2015 | 18:50 WIB
Begini Modus WNI yang Bergabung dengan ISIS
Ilustrasi pasukan ISIS. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Inspektur Jenderal Arief Dharmawan mengakui pemerintah kerap kecolongan soal warga Indonesia yang bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS
 
Menurutnya, modus WNI yang bergabung dengan ISIS diantaranya mengelabui petugas dengan cara mengganti identitas.
 
"Ada berapa banyak yang pergi diam-diam dan jumlahnya ratusan sebagian besar mereka ganti nama, paspor dibakar, biar masuk ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) laporkan paspor ilang supaya bisa lanjutkan perjalanan," kata Arief  di Hotel Golden Beatique, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).
 
Menurutnya, kebanyakan WNI yang bergabung dengan ISIS karena tergiur dengan gaji yang dijanjikan. Dia sendiri mengaku cukup sulit untuk melacak WNI yang telah menjadi simpatisan ISIS.
 
"Tapi sebagian besar mereka cari kehidupan lebih baik. Yang sulit dideteksi itu yang pergi-pulang diam-diam," katanya. 
 
Meski demikian, pihaknya mengaku terus  melakukan upaya pencegahan terhadap kelompok teroris ISIS. 
 
"Karena satu orang pun bisa jadi masalah besar. Beda dengan curi ayam. Makanya nggak bisa dipandang sebelah mata," katanya. 
 
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, berdasar data intelijen tercatat sudah 800 warga Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak.
 
Dari jumlah itu, 284 warga sudah teridentifikasi dan 516 orang masih perlu penyelidikan lebih lanjut. Dia mengaku sebagian besar WNI yang berbagung ke ISIS lantaran tergiur dengan tawaran gaji. Luhut juga mengatakan sebanyak 52 orang yang teridentifikasi tewas. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI