Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku tidak mau main-main dengan ancaman kelompok teroris pimpinan Santoso. Hal ini menanggapi munculnya video teror berjudul 'Pesan Sang Komandan' yang menyiarkan seruan menghancurkan Polda Metro Jaya dan Istana Negara di media sosial beberapa waktu lalu.
"Kalau kami, nggak menganggap itu sesuatu yang kecil (ancamannya). Makanya kita nggak pernah main-main," kata kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Inspektur Jenderal Arief Darmawan saat ditemui di Hotel Golden Boutique, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).
Meski belum ada pernyataan resmi dari kepolisian apakah suara rekaman tersebut adalah suara Santoso, Arief meminta masyarakat tidak panik dengan adanya ancaman dari kelompok teroris.
"Tapi nggak berarti ini sesuatu yang harus di-declare sampai orang takut. Nggak gitu juga. Jangan panik. Tapi tetap ditingkatkan kewaspadaannya," katanya.
Lebih lanjut, Arif mengatakan jika saat ini rekaman tersebut sedang didalami oleh tim laboratorium forensik Mabes Polri.
"Nah itu kita masih recognize apakah bener dia atau bukan. Di Mabes Polri," katanya.
Kelompok gerakan ekstrem diduga anggota ISIS Indonesia merilis ancaman teror terhadap pemerintah. Teror menggunakan media audio atau rekaman suara atas nama Santoso Abu Wardah itu disampaikan melalui media sosial dari akun Facebook Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo, Senin (23/11) dinihari.