Atasi Polusi, Beijing Perintahkan 2.100 Pabrik Stop Operasi

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2015 | 14:38 WIB
Atasi Polusi, Beijing Perintahkan 2.100 Pabrik Stop Operasi
Udara Beijing yang tertutup kabut asap polutan. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Lingkungan Cina memperketat inspeksi untuk menekan emisi polutan menyusul memburuknya kualitas udara di negeri tersebut, mulai Senin (30/11/2015). Di kawasan utara negeri, terutama di Beijing, kualitas udara mencapai titik terburuknya pada Senin.

Pemerintah Beijing meminta lebih dari 2.100 perusahaan besar yang berkontribusi pada polutan untuk menghentikan kegiatan mereka untuk sementara. Pemerintah kota juga memerintahkan seluruh proyek pembangunan berhenti beraktivitas setelah mengeluarkan peringatan oranye, atau yang kedua terburuk di deretan indikator tingkat polusi udara.

Kementerian Perlindungan Lingkungan sudah mengirim beberapa tim inspeksi untuk mengawasi penegakkan perintah tersebut. Dilaporkan, sedikitnya 11 proyek konstruksi dan pabrik semen tak mengindahkan aturan dan masih beroperasi.

Pelanggaran terhadap perintah tersebut bisa bermuara pada hukuman, yang bisa berupa denda tinggi. Tim inspeksi dari Kementerian Perlindungan Lingkungan akan memperketat pengawasan mereka pada hari Selasa.

Indeks kualitas udara di banyak kota, termasuk Beijing, Langfang, dan Bao-ding di Provinsi Hebei, mencapai puncaknya, yakni 500 pada hari Senin. Artinya, polusi udara telah mencapai level terparah.

Konsentrasi PM2,5, materi partikulat dengan diameter kurang dari 2,5 mikron yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan membahayakan kesehatan mencapai 945 mikrogram per meter kubik di beberapa stasiun pengawasan di Beijing bagian selatan. Kadarnya melebihi  standar nasional, yakni 75 mikrogram per meter kubik.

Kualitas udara yang memburuk membuat aktivitas warga terganggu. Sebagian besar penduduk memilih tinggal di rumah dan menghindari bepergian karena kabut asap pekat meliputi udara kota.

Keadaan seperti ini diperkirakan akan bertahan hingga Rabu, sampai ada aliran udara yang bergerak dari barat ke timur. (Asia One)

REKOMENDASI

TERKINI