Balita Meninggal Misterius, Timkes Tiba di Nduga Hari Ini

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2015 | 13:34 WIB
Balita Meninggal Misterius, Timkes Tiba di Nduga Hari Ini
Ilustrasi bayi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 16 prajurit Kodim 1702/Jayawijaya dan delapan polisi dari Polres Jayawijaya mendampingi tim peneliti kesehatan yang diutus dari Kementerian Kesehatan untuk ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga guna mengecek wabah penyakit yang merenggut puluhan nyawa balita.

Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya Letkol Inf Muhammad Aidi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (1/12/2015) mengatakan tim peneliti utusan dari Kementerian Kesehatan akan berangkat Selasa siang dari Wamena ke Mbua, Kabupaten Nduga lewat jalan darat.

"Jadi tim peneliti atau kesehatan ini dibagi dalam tiga kelompok, tim pertama dan kedua akan berangkat hari ini lewat jalan darat, tim ketiga besok pagi dengan menggunakan helikopter MI17 milik TNI AD," katanya.

Menurut dia, tim peneliti itu akan mengambil sejumlah sampel makanan dan darah terkait wabah penyakit yang sedang terjadi di Mbua, Kabupaten Nduga, kemudian secapatnya dikirim ke laboraturium di Jakarta.

"Ini yang harus kita kawal dari TNI dan Polri, sehingga kerahkan heli MI17 dan pesawat komersil untuk mendukung operasi penelitian di Distrik Muba, Kabupaten Nduga. Dan untuk sampel darah atau makanan itu harus diambil tidak boleh lebih dari 24 jam dan harus masuk di laboraturium di Jakarta," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Koordinator Kesehatan Yamamoto Sasarari mengatakan tim yang dipimpinnya berjumlah kurang lebih 30 orang yang terdiri dari petugas dari Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Kabupaten Nduga.

"Jadi total keseluruhan tim penelitian kesehatan yang ada di Wamena dan ikut ke Mbua itu dipekirakan hampir 30-an orang dari berbagai bidang di kementrian Kesehatan, Dinkes Provinsi Papua dan Kabupaten Nduga," katanya.

Mengenai jumlah korban wabah penyakit di Mbua, Sasarari mengatakan data sementara yang terhimpun oleh pihaknya sebanyak 32 orang, namun data itu bisa saja berubah jika nanti saat tim peneliti kesehatan tiba di Nduga siang ini.

"Selama ini, yang media publikasikan katanya ada 58 orang, ada 41 orang atau lainnya, untuk sementara kami sepakat di angka 32, walaupun sudah angka terbaru tapi belum bisa kami sampaikan," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI