Lasro Dicopot Ahok, Pimpinan DPRD DKI: Itu Tidak Adil

Selasa, 01 Desember 2015 | 10:52 WIB
Lasro Dicopot Ahok, Pimpinan DPRD DKI: Itu Tidak Adil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (4/9/2015), saat melantik 327 pejabat baru di Pemprov DKI Jakarta. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Triwisaksana (Sani), menilai bahwa pencopotan Lasro dari jabatan Kepala Inspektorat DKI Jakarta tidak masuk akal.

Lasro dicopot Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena diduga terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptiple power supply (UPS) di sekolah-sekolah pada APBD-Perubahan tahun 2014.

"Pencopotan itu enggak adil. Karena Pak Lasro kan belum terbukti benar-benar terlibat kan," kata Sani, ketika dihubungi wartawan, Selasa (1/12/2015).

Sani juga menilai alasan Ahok mencopot Lasro hanya mengada-ada. Terlebih Ahok sempat beralasan pencopotan Lasro karena ingin menunjukkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI kalau dirinya tidak mengamankan pejabat yang diduga terlibat kasus UPS.

"Itu alasan (Ahok) yang mengada-ada," katanya.

Kemarin, Senin (30/11), Lasro juga sempat menyambangi Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu dengan Ahok. Kedatangan Lasro ialah untuk meminta penjelasan kepada mantan Bupati Belitung Timur perihal kenapa dirinya dicopot dari jabatan eselon II.

Untuk diketahui, pada Jumat (27/11), selain menstafkan Lasro, Ahok juga mencopot Andi Baso Mappapoleonro dari jabatan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI. Baik Lasro dan Andi Baso diduga terlibat dalam kasus pengadaan UPS.

Posisi Lasro sekarang diduduki Meri Ernahani. Meri sebelumnya menjabat Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi. Sedangkan Andi Baso digantikan Junaedi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dewan Pengurus Kopri Pengurus Korpri Provinsi DKI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI