Mencari Kantor Tuhan di Balik Kebun Sawit dan Lahan Eks PLG

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 30 November 2015 | 10:33 WIB
Mencari Kantor Tuhan di Balik Kebun Sawit dan Lahan Eks PLG
Perkebunan sawit di Kapuas, Kalimantan Tengah. [suara.com/Laban Laisila]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Saking tebalnya asap, saya pernah mengenali orang hanya lewat suara. Itu saat memancing cari ikan di sungai,” cerita Noorhadi.

Dari catatan Greepeace Indonesia, sejak 1 Agustus sampai 26 Oktober, tercatat 18.170 kejadian kebakaran yang berlansung di konsesi atau atau sekitar wilayah perkebunan sawit.

Kebakaran itu berlangsung di 909 perusahaan sawit yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera dan Kalimantan Tengah paling banyak menyumbang kejadian kebakaran lahan.

Api dan asap juga meninggalkan sengsara lain buat penduduk sejumlah desa di DAS Kapuas.

Noorhadi mengatakan, kalau dalam sebulan kemarin sudah ada dua orang meninggal gara-gara tak tahan asap.

Warga Desa Mantangai Hulu, Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, yang sakit gara-gara asap. [doc/Norhadi Karben]

“Biasanya bengek asap, ada juga orang tua yang meninggal. Om saya sudah satu bulan ini nggak keluar rumah karena asap,” ujarnya.

Penderitaan warga belum cukup sampai di situ, sejak ada kebun sawit, air yang menggenangi kanal tersedot. Air di kanal menyusut dan warga sulit mencari ikan.

Satu persatu cerita kesulitan warga di Kapuas bermunculan akibat proyek tak becus PLG oleh pemerintah, rehabilatasi yang gagal dan sarat proyek serta raksasa kebun sawit.

Lahan gambut sejuta hektar, kini berubah menjadi lahan sejuta masalah dan Misradi masih mencari kantor Tuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI