Suara.com - Pakar komunikasi politik Prof. Tjipta Lesmana mengaku kecewa dengan jalannya pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, menurutnya, pemerintahan tersebut berjalan jauh dari program yang ditawarkan pada masa Pilpres 2014 lalu, yaitu nawacita dan trisakti.
"Pertumbuhan hutang itu jauh lebih cepat dari SBY, digenjot hutang terus, dimana trisakti? Saya dukung Jokowi-JK, kuat sekali tapi kini saya kecewa," ungkap Tjipta dalam di Restoran Dua Nyoya, Cikini, Jakarta, Minggu (29/11/2015).
Tjipta menambahkan, selama setahun berjalannya pemerintahan, tidak tampak implementasi program nawacita dan trisakti. Hal itu tampak pada kemandirian ekonomi dan ketergantungan pada pihak asing.
Dia menyambung, hal itu ditunjukan dengan keputusan Jokowi yang menyatakan masuk ke dalam Trans-Pacific Partership (TPP) saat melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serika Barrack Obama.
Hal ini ternyata tidak sejalan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang terus menggaungkan konsep nawacita dan trisakti.
"Mega mengatakan tentang 'revolusi Pancasila', kuncinya adalah melaksanankan konsistem ajaran trisakti dari Bung Karno. Ini berita digandengin (dengan wacana masuk TPP), jadi mau masuk TPP dan mau Pancasila. Saya bingung, ini Mega tahu tidak dengan kebijakan Jokowi?," tanya Tjipta heran.
"Jadi ibaratnya kereta api pemerintahan ini melajunya makin jauh dari trisakti, bukan mendekat ke trisakti. Bohong kalau makin dekat dengan trisakti, makin jauh," sambung dia.