Suara.com - Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Bersihkan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyelenggarakan aksi teaterikal untuk menyindir kasus Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto yang sekarang ditangani Mahkamah Kehormatan Dewan, Minggu (29/11/2015).
"Aksi kreatif tersebut dibuat untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam mengawal sidang Setya Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan," ujar Direktur Komunikasi Change.org Desmarita Murni di Bundaran Hotel Indonesia.
Dalam aksi teaterikal, Setya Novanto digambarkan sedang lari dan dia dikejar-kejar. Acara tersebut dimulai dari depan FX Sudirman sampai dengan Bundaran HI dengan tema Mengejar yang Tak Setya.
Setya Novanto diperankan oleh seorang relawan. Dia mengenakan topeng Setya Novanto.
"Orang yang memakai topeng Setya Novanto diibaratkan dia yang sebenarnya, lalu yang mengejarnya tersebut diibaratkan adalah masyarakat yang menuntut haknya," kata Desma.
Desma menjelaskan aksi aksi ini bertujuan agar Mahkamah Kehormatan Dewan menangani kasus dugaan pelanggaran etika Setya Novanto secara transparan dan sidang etik digelar secara terbuka.
"Di buka saja kalau memang tidak ada yang disembunyikan, biar publik yang menilai," kata Desma.
Setya Novanto diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden saat minta saham PT. Freeport Indonesia sebagai imbalan perpanjangan kontrak. (Muhamad Ridwan)