Suara.com - Korban tewas akibat bom bunuh diri di tengah-tengah prosesi muslim Syiah dekat wilayah utara Kota Kano, Nigeria, bertambah menjadi 22 orang setelah seorang lagi dikonfirmasi tewas. Hal ini disampaikan panitia penyelanggara kegiatan tersebut, Sabtu (28/11/2015).
"Untuk sekarang, kami punya catatan 22 orang tewas setelah ada tambahan satu orang lagi, kemarin. Sebanyak 38 orang juga mengalami luka-luka, dua di antaranya sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit," kata Ali Kakaki kepada Kantor Berita AFP.
Dikatakan Kakaki, meskipun ada serangan pada hari Jumat, anggota Gerakan Islam Nigeria melanjutkan aksi jalan kaki dari Kano ke Zaria di negara bagian Kaduna, tempat tinggal pimpinan mereka Sheikh Ibrahim Zakzaky. Aksi tersebut menandai peringatan Asyura atau peringatan kematian Husein, cucu lelaki Nabi Muhammad SAW.
"Setelah terjadinya serangan, makin banyak anggota kami yang bergabung dalam prosesi," kata Kakaki yang menambahkan bahwa mereka akan tiba di tempat tujuan pekan depan.
Serangan Jumat terjadi di Desa Dakasoye. Salah seorang panitia penyelenggara kegiatan mengungkapkan seorang pengebom berpakaian hitam lari menuju kerumunan massa dan meledakkan bahan peledak yang dibawanya.
Boko Haram, pejuang radikal Sunni yang berkeinginan membangun aliran keras negara Islam di timur laut Nigeria, sebelumnya dituding melakukan serangan terhadap muslim Syiah di wilayah itu.
Boko Haram, yang melakukan pemberontakan selama 6 tahun telah menyebabkan 17.000 orang tewas dan 2,6 juta jiwa kehilangan tempat tinggal, mengecam Syiah melakukan bid'ah sehingga harus dibunuh. (Antara)