Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan serangan dan ancaman dalam bentuk apapun yang datangnya dari dalam akan lebih berbahaya ketimbang serangan dari luar.
"Kami tidak terlalu memedulikan serangan dari luar karena seluruh pasukan pasti sudah siap siaga. Yang paling berbahaya justru ancaman dan serangan yang muncul dari dalam," kata Gatot di Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/11/2015).
Panglima mencontohkan sebuah kerajaan tak akan hancur karena ancaman dari luar karena semua pasukan pasti siap. Akan tetapi, jika ancaman dan serangan itu muncul dari dalam, apapun itu, pasti akan hancur.
Menyinggung pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember mendatang, Gatot mengatakan bakal dijadikan contoh dan bukti bagi negara lain, bahwa proses demokrasi di Indonesia bisa berjalan baik.
"Saya berharap kondisi sebelum dan sesudah pilkada serentak harus tetap kondusif. Pilkada sekarang 'adem ayem', semoga bisa terjaga sampai selesai, karena itu yang akan ditunjukkan pada dunia," katanya.
Untuk menunjang pelaksanaan pilkada yang adem ayem tesrebut, seluruh anggota TNI dikerahkan di setiap daerah.
"Saya sudah perintahkan seluruh anggota TNI 'on call', disiagakan untuk pilkada,' ucapnya. (Antara)