Pengamat Sosial Politik, Adhie M Massardi sangat menyayangkan tingkat pelayanan terhadap publik yang ditunjukkan oleh maskapai penerbangan di Indonesia. Namun, hal itu bukan tanpa dasar, karena itu berawal dari lemahnya integritas pengelola atau regulator bandara yang sering menerima suap dari pihak maskapai penerbangan. Karena itu, kata dia untuk membenahinya, harus dihindarkan penerimaan uang suap tersebut.
"Bagaimana membenahinya, jangan terima uang dari meraka, regulator harus clear, jangan sampai kita terbiasakan diri menerima uang dari orang yang kita awasi, karena setiap uang yang kita terima dari mereka itu adalah anak panah yang menghujam hati dan jantung kita," kata Adhie di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu(28/11/2015).
Apa yang disampaikan oleh Mantan Juru Bicara Presiden Gusdur tersebut menanggapi pernyataan Kapten John Brata yang menceritakan bahwa suap terhafap regulator itu memang terjadi dalam dunia penerbangan. Brata mengatakan bahwa selama prkatek tersebut terus terjadi, maka dunia penerbangan Indonesia tidak akan pernah meningkat.
"Ya, sebaiknay regulator tidak boleh menerima uang dari pihak maskapailah, kalau tidak, maka tidak akan pernah ada perbaikan," kata Brata.
Karena itu, Adhie lebih lanjut mendesak pemerintah untuk melakukan audit terhadap regulasi di Bandara. Dan terkait hasil auditnya, pemerintah harus ambil sikap yang tegas terhadap maskapai dan regulator yang tidak memiliki kompetensi. Pria yang juga menjadi Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) tersebut menegaskan bahwa jangan sampai karena orang yang beri kuasa adalah orang kuat, maka tidak bisa diganggu gugat.
"Ini kan ada revolusi mental, direksi Angkasa Pura harus berani untuk mengoreksi dan menegakakn kebenaran, sehingga regulasinya lurus kembali, karena penerbangan adalah salah satu konsen kita, sebab kalau terjadi kecelakaan akan menjadi perhatian dunia, bukan hanya Indonesia," tutup Adhie.