Jet Rusia SU-24 ditembak pada Selasa (24/11) dan jatuh menabrak sebuah gunung di daerah yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan Turki.
Salah satu dari dua pilot Rusia tewas ditembak dari darat saat terjun pakai kursi pelontar usai jet terbakar. Pilot lainnya diselamatkan oleh pasukan khusus Rusia dan Suriah.
Militer Turki mengatakan pihaknya sudah mengirimkan sejumlah peringatan ke Rusia sebelum menembakkan rudal, sekitar 17 detik setelah pesawat memasuki wilayah udara Turki.
Pilot Rusia yang masih hidup mengatakan dirinya tidak menerima peringatan tersebut dan bersikeras jetnya tidak keluar dari ruang udara Suriah.
Setelah insiden itu, Turki dilaporkan menghentikan serangan udara terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai bagian dari "keputusan bersama yang diambil dengan Rusia, yang juga telah menghentikan kampanye udara dekat perbatasan Turki".
ISIS mengklaim 13 serangan yang mereka lakukan di Paris menewaskan 130 orang dan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS telah menyatakan telah membom sebuah pesawat Rusia pada Oktober hingga menewaskan semua penumpangnya sebanyak 224 orang.
Namun, Rusia dan Turki telah mengejar tujuan yang berbeda di Suriah. Rusia telah melakukan serangan udara terhadap penentang Presiden Bashar al-Assad sejak akhir September.
Sedangkan Turki yang merupakan anggota dari koalisi pimpinan AS, menegaskan Assad harus mundur sebelum solusi politik terhadap krisis ditemukan. (BBC)