Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tidak mau terlalu menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli yang mengkritiknya terkait adanya pengiriman surat kepada pihak PT. Freeport Indonesia.
Alih-alih saling lempar pernyataan seperti sebelumnya, dia malah mengabaikan protes Rizal yang kerap mengkritiknya sejak awal menjabat sebagai menteri koordinator.
"Saya senyum saja ya," kata Sudirman di Gedung Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (27/11/2015).
Menurutnya, apa yang dilakukannya sudah disampaikannya dalam sidang kabinet. Dan kerenanya, terkait Peraturan Pemerintah (PP) yang dijadikan perbincangan selama ini adalah hanya sebagai stimulus ekonomi. Karenanya, dia meminta agar tidak terlalu diributkan, seolah-olah pihak-pihak tersebut lebih tahu dari yang lainnya.
"Saya sudah presentasi kan di sidang kabinet. Jadi pada aspek teknis sudah, sehingga yang ada saat ini adalah menunggu keseimbangan. Bagiamana langkahnya kita tunggu koresponden dengan Freeport," katanya.
Lebih lanjut, Sudirman mengatakan, bahwa terkait hal tersebut hal yang paling penting adalah bagaimana PT. FI harus memenuhi kewajiban mereka terlebih dahulu.
"Akan dilakukan dengan kebijakan di level menteri dulu. Yang penting mereka lakukan kewajiban," tutupnya.
Seperti diberitakan, Menteri ESDM Sudirman Said pernah menulis suarat kepada Chairman of The Board Freeport McMoran James R Moffet yang isinya menjamin adanya pembaharuan kontrak penambangan untuk Freeport terus menuai kecaman.
Surat tersebut juga diprotes oleh Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli karena dibuat tanpa sepengetahuan dirinya. Padahal, Sudirman seharusnya melaporkan terlebih dahulu ke Rizal selaku Menko.