Suara.com - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Hamid Muhammad, menuturkan bahwa keadaan minat baca di Indonesia masih rendah. Ia menyebutkan, berdasarkan hasil studi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2013, hanya satu orang dari 1000 orang yang suka membaca.
“Jadi kemarin berdasarkan survey UNESCO, dari 1000 orang hanya 1 orang yang suka membaca. Survei BPS di Indonesia di tahun 2013 menunjukkan bahwa orang Indonesia paling gemar nonton televisi, yakni sebanyak 91,68 persen. Sedangkan yang membaca surat kabar hanya 17,6 persen,” kata Hamid saat memberikan kata sambutan dalam acara Menggenal Jasa Keuangan di SD Negeri 03 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015).
Melihat data ini, menurutnya, butuh upaya luar biasa untuk meningkatkan minat baca orang Indonesia, terutama anak-anak.Hamid menyebutkan, berdasarkan data bank dunia, Indonesia memiliki minat baca paling rendah di antara negara Asia Tenggara.
"Indeksnya hanya 21,7 persen. Dibandingkan Filipina dan Singapura yang lebih dari 70 persen minat bacanya," tegasnya.
Guna mendorong minta masyarakat di Indonesia khususnya pada usia dini, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan berencana akan menggalakkan program wajib membaca minimal 15 menit setiap harinya, diluar buku mata pelajaran.
“Jadi mulai tahun depan kita akan galakkan program ini di sekolah-sekolah. Ini nantinya akan menjadi program wajib di sekolah-sekolah. Ini juga sudah sering disampaikan oleh Pak Anies (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan),” ungkapnya.