Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terpukau melihat daftar anggaran pada Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara tahun 2016 untuk sewa kapal untuk kegiatan pemerintahan yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Pulau Seribu rata-rata sewa kapal, alasan bupati mau ke mana-mana sewa kapalnya mengerikan. Sekali jalan Rp11 juta, mengerikan sewa kapalnya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Karena kelewat boros, Ahok pun meminta Pemkab Kepulauan Seribu untuk mengurangi usulan anggaran.
Setelah melihat koreksi anggaran yang diusulkan, lagi-lagi Ahok tidak puas. Menurutnya anggaran untuk sewa kapal untuk mendukung operasional bupati masih terlalu besar.
"Lalu dia langsung koreksi dia kurangin, kurangin juga masih banyak. Terus dia bilang gimana dong pak nggak ada kapal terus nggak beli juga? Saya bilang pakai kapal saya saja. Bupati Pulau Seribu (Budi Utomo) kapal dinasnya pakai kapak dinas gubernur," kata Ahok.
Ahok mengungkapkan selama ini setiap kali beraktivitas, Bupati Kepulauan Seribu selalu menyewa kapal.
"Ngapain (beli atau nyewa), ambil saja kapal itu. Nah model-model begitu kita pangkas. Misalnya Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), tahun dari Rp1,3 triliun kita potong kan," kata dia.