Ayah Almarhum Falya, Tak Kuasa Saksikan Autopsi di Makam

Jum'at, 27 November 2015 | 10:14 WIB
Ayah Almarhum Falya, Tak Kuasa Saksikan Autopsi di Makam
Yusuf Blegur, Paman Korban Falya Rafani Blegur [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Keluarga almarhum Falya Raafani Blegur (15 bulan), menghadiri autopsi jenazah Falya, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015). Autopsi dihadiri oleh Yusuf Blegur, Ibrahim Blegur dan beberapa kerabatnya.

Menurut pengamatan Suara.com, Yusuf ditemani salah seorang kerabat Yusuf ikut menyaksikan pembongkaran jenazah. Sebelum menyaksikan autopsi, pihak keluarga diminta untuk mengenakan masker. Yusuf dan salah seorang kerabatnya pun langsung mengenakan masker, yang diberikan tim forensik Polda Metro Jaya.

Sementara itu, Ibrahim sebagai ayah korban tak kuasa menyaksikan putrinya diautopsi. Ia memilih duduk di sekitaran TPU, ditemani kuasa hukumnya.

"Saya nggak kuat ngeliatnya," ujar Ibrahim saat ditemui Suara.com, di TPU Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015).

Hingga berita ini diturunkan, proses autopsi jenazah almarhum Falya Raafani Blegur ( 15 bulan) masih berlangsung  di TPU Belit, sejak pukul 08.00 wib
Awak media pun tidak diperkenankan untuk masuk area pemakaman di dekat makam Falya.

Kepala Direktur Reserse Kriminal Khusus (Disreskrimsus) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mujiono mengatakan, pembongkaran makam dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Falya.

"Hari ini kami melaksanakan bongkar mayat dalam rangka autopsi, untuk mengetahui, kematian dari korban," ujar Mujiono saat ditemui Suara.com, TPU Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015).

 Mujiono menuturkan, tim autopsi terdiri dari penyidik Direktorat Kriminal Khusus (Disreskrimsus) Polda Metro Jaya, Bidang Kedokteran Kesehatan ( Bidokkes) Polda Metro Jaya, Rumah Sakit Polri dan Pusat Laboratorium Forensik ( Labfor) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia ( Mabes Polri)

"Untuk tim kita autopsi kurang lebih 20 orang," kata Mujiono

Mujiono menambahkan, autopsi akan dilakukan selama dua jam. Untuk hasil autopsi jenajah, kata Mujiono akan diserahkan  ke Laboratorium Forensik.

"Prosesnya dua jam dan nanti dibawa ke lab dulu," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI