Suara.com - Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan jika saat ini korban pemerkosaan dan perampokan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) tengah menjalani tahap pemulihan kondisi psikologis.
"Treatment pasca-trauma. Pasti ada trauma pasca-kejadian itu," kata Wahyu saat dihubungi wartawan, Kamis (26/11/2015).
Menurutnya, penanganan pemulihan kondisi psikologis korban saat ini ditangani Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Pasti ada. Bukan kita, namun P2TP2A yang menanganinya," katanya
Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru mengatakan korban masih mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya. Pihaknya pun telah melakukan pendampingan untuk memulihkan kondisi psikologi korban.
"Korban masih mengalami trauma dan syok. Tapi, kami recovery dengan psikolog," kata Audie di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2015).
Tidak hanya meminta keterangan korban, pihaknya juga telah memintai keterangan dua orang saksi.
Lebih lanjut, Audie mengatakan jika saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan visum dokter di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Hasil visum belum keluar," kata dia.
Seperti diberitakan, seorang karyawati berinisial R (23) menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan pelaku perampokan saat melintas di Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) di kawasan ruko Pondok Indah, Lebak Bulus Jakarta Selatan, Sabtu (21/11/2015) sekira pukul 16.30 WIB. Tak hanya diperkosa, pelaku juga merampas uang sebesar Rp200 ribu dan handphone merek Iphone 5 yang dimiliki korban.
Pemulihan Psikologis Korban Pemerkosaan di JPO Ditangani P2TP2A
Kamis, 26 November 2015 | 17:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mengenal Piramida Budaya Perkosaan, Dari Lelucon Bisa Berujung Pelecehan
14 November 2024 | 19:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI