Makna Mendalam Sampurasun yang Dipelesetkan 'Campur Racun'

Kamis, 26 November 2015 | 16:03 WIB
Makna Mendalam Sampurasun yang Dipelesetkan 'Campur Racun'
Pendiri FPI Habib Rizieq Syihab demonstrasi (suara.com/Oke Atmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menanggapi makna 'sampurasun' yang belakangan heboh karena dipelesetkan oleh tokoh FPI Habib Rizieq. Dia menjelaskan gamblang makna itu.

Dedi menjelaskan jika sampurasun kependekan dari sampurna ning ingsuh ata yang berarti "menyempurnakan diri Anda". Itu dia katakan dalam akun fanpage Facebooknya dengan judul 'Catatan Kecil Tentang Makna Sampurasun'.

"Kesempurnaan diri adalah tugas kemanusiaan yang meliputi penyempurnaan pandangan, penyempurnaan pendengaran, penyempurnaan penghisapan, penyempurnaan pengucapan yang semuanya bermuara pada kebeningan hati. Pancaran Kebeningan hati akan mewujud sifat kasih sayang hidup manusia maka orang sunda menyebutnya sebagai ajaran siliwangi, silih asah, silih asih, silih asuh," jelas Dedi.

Dia mengatakan kata sampurasun sangat mendalam di kalangan budaya sunda. Sebab maknanya dinilai berkarakter. Sampurasun menghindarkan rasa curiga dan kesombongan.

Ketajaman inderawi orang sunda dalam memaknai sampurasun melahirkan karakter waspada permana tinggal (ceuli kajaga ku runguna, panon kajaga ku awasna, irung kajaga ku angseuna, letah kajaga ku ucapna yang bermuara pada hate kajaga ku ikhlasna) waspada permana tinggal bukanlah sikap curiga pada seluruh keadaan tetapi merupakan manifestasi dari sosok perilaku sunda yang deudeuhan welasan, asihan, nulung kanu butuh nalang kanu susah nganteur kanu sieun nyaangan kanu poekeun) selalu bersikap tolong menolong pada sesama hidup," papar dia.

Dengan sikap itu, lanjut Dedi melahirkan sikap gotong royong di Purwakarta. "Sikap ini melahirkan budaya gotong royong yang dilandasi semangat sareundeuk saigel sabobot sapihaeuan, ka cai jadi saleuwi ka darat jadi salogak, sistem komunalitas yang bermuara pada kesamaan titik penggerak pada sang Maha Tunggal Penguasa Seluruh Kesemestaan Memusatkan seluruh energi kemanusiaan pada KemahaTunggalan Allah Penguasa Alam Semesta melahirkan karakter peng-aku-an dalam diri orang sunda hirup ukur sasampeuran awak ukur sasampayan sariring riring dumadi sarengkak saparipolah sadaya kersaning Gusti Nu Maha Suci, sifat totalitas ini melahirkan sosok yang bernama Rawayan Jati Ki Sunda," tulisnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI