Suara.com - Wakil Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam Bidang Dakwah Habib Salim Alatas alias Habib Selon menilai tidak ada yang salah dari ucapan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat berceramah di Purwakarta pada Senin (15/11/2015) lalu.
Itu sebabnya, dia heran mengapa ada masyarakat Sunda yang merasa dilecehkan dengan ucapan Rizieq Shihab. (pidato lengkap Rizieq Shihab)
"Pelecahannya dimana. Kan Habib Rizieq sebagai da'i. Da'i menyampaikan yang haq dan yang bathil, memberikan penerangan dari gelap menjadi terang," kata Habib Selon kepada Suara.com.
Ucapan yang menyinggung perasaan orang Sunda terjadi ketika Rizieq mengubah salam khas Sunda "sampurasun" menjadi "campur racun."
Habib Selon meminta masyarakat Jawa Barat jangan mencari-cari permasalahan.
"Udeh deh, jangan memperkeruh masalah yang tak ada masalah," katanya.
Untuk tanggapan lebih jauh mengenai permasalahan ini, Habib Selon menyerahkan penanganannya kepada FPI cabang Jawa Barat.
Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat telah melaporkan Rizieq ke Polda Jawa Barat, kemarin, dengan tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda. Petinggi ormas keagamaan tersebut dilaporkan dengan UU ITE.
Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi Pusat Noeriy Ispandji Firman mengatakan etnis Sunda memang tidak suka berselisih, namun ketika diganggu dan diusik maka orang Sunda juga bisa melawan karena salam "sampurasun" bagi masyarakat Sunda memiliki arti hormat dan merupakan sebuah doa.
"Perlu saya tegaskan di sini Sampurasun adalah salam hormat dan doa, sekarang diplesetkan oleh seorang tokoh, tidak pantas, apalagi itu disampaikan di tanah Sunda, di Purwakarta," katanya.
Selain Habib Rizieq, pihaknya juga melaporkan Muhammad Syahid yang juga dianggap telah melecehkan dengan memplesetkan sampurasun di media sosial Facebook.