Sampurasun Jadi Campur Racun, Rizieq Shihab Terancam UU ITE

Siswanto Suara.Com
Kamis, 26 November 2015 | 13:50 WIB
Sampurasun Jadi Campur Racun, Rizieq Shihab Terancam UU ITE
Rizieq Shihab [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ucapan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab diperkarakan Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat.
 
Mereka melaporkan Rizieq ke Polda Jawa Barat, kemarin, dengan tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda. Petinggi ormas keagamaan tersebut dilaporkan dengan UU ITE.
 
Ucapan Rizieq yang dianggap menghina dan melecehkan budaya Sunda ialah ketika dia mengubah salam khas Sunda "sampurasun" menjadi "campur racun." Ucapan tersebut disampaikan ketika Rizieq diundang berceramah di Purwakarta pada Senin (15/11/2015). 
 
"Dia memplesetkan sampurasun menjadi campur racun saat diundang ceramah oleh Bupati Purwakarta beberapa waktu lalu," kata Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi Pusat Noeriy Ispandji Firman, di Bandung.

Ia memperlihatkan rekaman video berdurasi sekitar 40 detik yang menampilkan Habib Rizieq sedang berceramah lalu memplesetkan salam sunda "sampurasun" menjadi "campur racun" kepada wartawan.

Ia menuntut agar Habib Rizieq meminta maaf kepada seluruh etnis Sunda karena telah memplesetkan salam "sampurasun."

"Kami mengecam pimpinan Front Pembela Islam tersebut dengan melarang Habib Rizieq masuk ke Jawa Barat dan menuntut Habib Rizieq Shihab meminta maaf secara terbuka. Itu tuntutan kami," kata dia.

Noeriy mengatakan etnis Sunda memang tidak suka berselisih, namun ketika diganggu dan diusik maka orang Sunda juga bisa melawan karena salam "sampurasun" bagi masyarakat Sunda memiliki arti hormat dan merupakan sebuah doa. 

"Perlu saya tegaskan di sini Sampurasan adalah salam hormat dan doa, sekarang diplesetkan oleh seorang tokoh, tidak pantas, apalagi itu disampaikan di tanah Sunda, di Purwakarta," katanya.

Selain Habib Rizieq, pihaknya juga melaporkan Muhammad Syahid yang juga dianggap telah melecehkan dengan memplesetkan sampurasun di media sosial Facebook. 

"Orang Sunda jangan diam dengan pelecehan budaya ini, kami akan koordinasi dengan semua saudara kita. Ini keterlaluan, kita seharusnya menghormati sesama budaya. Secara resmi kemarin sudah melapor ke Polda, tapi kalau Polda tidak mengusut tuntas hal ini kami dan teman-teman akan bergerak," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI