Suara.com - Tunisia, Rabu (25/11/2015), mengumumkan menutup perbatasan darat dengan Libya yang dilanda perang selama 15 hari. Kebijakan ini diberlakukan setelah peristiwa pemboman bus mematikan di Tunisia yang diklaim oleh kelompok bersenjata IS.
Dewan Keamanan Nasional, yang dipimpin oleh Presiden Beji Caid Essebsi, memutuskan untuk menutup perbatasan mulai tengah malam dengan "pengawasan yang diperkuat di perbatasan maritim dan di bandara," kata sebuah pernyataan .
Ribuan warga Tunisia telah melakukan perjalanan ke Libya, serta ke Irak dan Suriah , untuk berjuang bersama ekstremis IS, menurut pihak berwenang.
Dewan juga memutuskan untuk "meningkatkan operasi untuk memblokir laman (internet) terkait dengan terorisme", kata pernyataan itu .
Otoritas akan "mengambil langkah-langkah mendesak mengenai orang yang kembali dari kawasan yang banyak konflik, sejalan dengan hukum antiteroris," tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dewan juga mengumumkan pemerintah akan merekrut 3.000 agen tambahan di Kementerian Dalam Negeri tahun depan, serta 3.000 orang tentara. (Antara)
Diserang ISIS, Tunisia Tutup Perbatasan Libya Selama 15 Hari
Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 26 November 2015 | 11:08 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Suriah Jatuh ke Tangan Oposisi, AS Fokus Cegah ISIS Bangkit
10 Desember 2024 | 21:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI