Suara.com - Fraksi Demokrat mengungkapkan alasan, pergantian anggotanya di MKD secara mendadak saat pengusutan kasus pencatutan nama presiden yang diduga dilakukan Setya Novanto justru untuk mengoptimalkan kerja MKD.
"Prinsipnya kita ingin proses persidangan MKD dengan perkara Pak Setya Novanto ini kan sudah menjadi perhatian publik, jadi kita ingin representasi kita di MKD optimal," kata Sekretaris Fraksi Demokrat Didik Mukrianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/11/2015).
Seperti diberitakan, Fraksi Demokrat mengganti Guntur Sasono dengan Fandi Utomo di MKD DPR.
Didik mengatakan, dalam waktu dekat ini Guntur sedang fokus bertugas di Komisi IV DPR sampai 26 November 2015 mendatang, sehingg, tidak optimal di MKD.
Didik enggan mengungkapkan adanya instruksi khusus untuk Fandi dalam mengawal MKD. Menurutnya, kehadiran Fandi di MKD untuk mengetahui perkembangan kasus tersebut dan menjadi representasi Demokrat di MKD.
"Yang jelas standing kita sangat jelas secara konstitusi, kita ingin representasi kita, hak-hak kita, bisa dijalankan dengan mekanisme yang ada," ucap dia.
Selain Demokrat, ada tiga fraksi lain yang juga mengganti anggotanya di MKD. Fraksi Partai Amanat Nasional mengganti Hang Ali Saputra Syah Pahan dengan Sugiman, serta Ahmad Riski Sadiq juga digantikan A. Bakrie. Kemudian, Fraksi Partai Nasdem mengganti Fadoli dengan Akbar Faizal. Dan, Fraksi PDI Perjuangan mengganti M Prakosa.
Didik membantah, bila pergantian anggota Fraksi Demokrat sejalan dan dalam berkoordinasi dengan ketiga fraksi tersebut. Menurutnya, pergantian di Demokrat sebatas karena adanya anggota yang berhalangan.
"Tidak ada, ini karena Pak Guntur tak bisa hadir di MKD," ujarnya.