Ical Perlu Tekan Setya Novanto untuk Mundur

Rabu, 25 November 2015 | 14:48 WIB
Ical Perlu Tekan Setya Novanto untuk Mundur
Ketua DPR RI Setya Novanto saat meninggalkan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setya Novanto sampai saat ini belum mengakui suara yang ada dalam rekaman 'papa minta saham' yang dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Jika itu betul suara Novanto, dia harus sadar untuk turun dari posisi Ketua DPR.

Hanya saja itu tidak dilakukan Novanto saat ini. Menurut Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) Prof. Syamsuddin Haris Golar kubu Aburizal Bakrie perlu bersikap. Meski saat ini Ical lebih memilih untuk ikut keputusan koalisinya, Koalisi Merah Putih untuk mendukung Novanto untuk bertahan di pucuk pimpinan DPR.

"Musti ada tekanan dari Golkar, Ical untuk Setya Novanto mundur," jelas Haris saat ditemui suara.com di kantornya, Rabu (25/11/2015).

Sebab jika tidak mundur, Novanto akan membuat kepercayaan publik ke DPR terus merosot. Menurutnya publik akan bersikap 'masa bodo' dengan dewan.

"Kalau Novanto tidak mundur, menguntungkan posisi pemerintahan Jokowi. Dengan catatan kasus itu betul ada pencatutan nama. Artinya simpati publik itu jatuhnya ke presiden ketimbang ke dewan," jelas dia.

Sebelumnya, Sudirman membeberkan Novanto meminta jatah saham terkait kontrak karya PT Freeport Indonesia. Sudirman yakin suara dalam rekaman itu adalah Novanto.

Kasus ini terus bergulir, namun Novanto belum mengaku. Bahkan sampai ada mosi tak percaya dari sebagian anggota DPR untuk Novanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI