Suara.com - Polda Metro Jaya sampai saat ini masih belum dapat memastikan beredarnya video berjudul 'Pesan Sang Komandan' yang menyiarkan seruan Panglima Jaringan Teroris Santoso dari kelompok mana. Isi pesan itu, mereka ingin menghancurkan Polda Metro Jaya dan Istana Negara.
Namun diduga ancaman itu dari gerakan ekstrem Santoso yang diduga anggota ISIS Indonesia. Tapi itu belum terverifikasi.
"Oh itu kita belum tahu, memang ada suara video ya kita belum tahu, konfirmasi masih saya lacak apakah betul itu dari kelompok-kelompok itu (Santoso)," kata Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Balai Kota DKI Jakarta, Ranub(25/11/2015).
Setelah adanya teror tersebut, membuat Polda Metro meningkatkan segi pengamanan di tempat-tempat rawan dan Mapolda Metro Jaya serta area Istana Negara yang menjadi puasat sasaran.
Tak hanya itu menurut Tito, pihaknya bersama dengan TNI akan meningkatkan pengamanan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
"Yang jelas kita sudah memperkuat Dubes Rabu lalu saya kumpulkan sejumlah kedutaan mereka juga melakukan pengamanan sendiri maupun dari polisi," jelas Tito.
Lebih jauh, Tito juga telah menginstrusikan jajaranya dari tingkat Polsek dan Polres untuk terus meningkatkan pengamanan. Termasuk di pusat perbelanjaan dan mal yang ada di Jakarta.
Kelompok gerakan ekstrem diduga anggota ISIS Indonesia merilis ancaman teror terhadap Pemerintah. Teror menggunakan media audio atau rekaman suara atas nama Santoso Abu Wardah itu disampaikan melalui media sosial dari akun Facebook Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo, Senin (23/11/2015) dinihari.