Rohaniawan Benny Susetyo mengingatkan anggota DPR tidak main-main dengan kehendak rakyat. Kalau hal tersebut sampai terjadi, kata Romo Benny, lembaga legislatif akan masuk museum sejarah dan dikenang sebagai lembaga tak berprestasi.
Pernyataan Romo Benny terkait sikap Komisi III DPR yang tak juga menyelenggarakan fit and proper test calon pimpinan KPK, padahal waktu yang tersisa tinggal tiga minggu lagi.
"Menunda-nunda tanpa alasan jelas membuat publik berpikir seolah2-olah komisi III bermain-main dengan KPK sehingga KPK tidak bisa bekerja sebaik-baiknya, karena pemilihan pemimpinnya dibuat mengambang," katanya.
Romo Benny curiga ada agenda tersembunyi Komisi III sehingga mengulur-ulur fit and proper test.
Romo Benny mengatakan seharusnya Komisi III sebagai Komisi Hukum menjunjung tinggi penegakan hukum. Tapi yang terjadi, menurut Romo Benny, malah mengedepankan kepentingan politik dengan mempecundangi keadaban hukum.
"Tugas komisi III adalah menyeleksi orang-orang yang layak untuk jadi pemimpin KPK, misalnya yang punya integritas, yang berjarak dari kepentingan politik. Keadaban hukum yang terjadi justru dilecehkan ini, padahal itu adalah amanat reformsi," kata Romo Benny.