Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku akan marah dan melawan jika dia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Begitu juga jika dia dipersalahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ahok tidak terima petugas hubungan masyarakat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ingin merekam proses pemeriksaan Ahok di BPK. Ini terkait pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.
"Saya bilang, ini untuk membuktikan kepada seluruh rakyat. Ada stigma bahwa pejabat pasti tidak jujur, pasti korup, ada celah, saya akan buktikan sama kalian saya bilang," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/11/2015).
"Saya sangat senang, rekor saya sudah tambah lawan BPK. Mungkin memang sudah takdir saya, saya bilang, untuk melawan institusi-institusi di republik ini yang diisi oleh oknum-oknum yang tidak betul," tegas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan dari hasil audit investigasi oleh BPK terkait lahan RS Sumber Waras dan hal lainnya yang berada di Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan tahun anggaran 2014 akan segera diserahkan ke KPK.
"Kalau KPK sampai menjadikan saya tersangka dengan alasan yang tidak jelas, berarti takdir saya juga lawan oknum KPK. Wah, lengkap lah top banget republik ini saya lawan semua," tegas Ahok.
Ahok diperiksa BPK RI Senin (23/11/2015), karena kasus pembelian lahan untuk RS. Sumber Waras terindikasi mengakibatkan kerugian keuangan pemerintah daerah sebesar sekitar Rp191 miliar dalam APBD Perubahan DKI Jakarta tahun 2014.