Suara.com - Sebuah fakta baru di seputar jatuhnya pesawat Metrojet milik Rusia baru-baru ini terungkap. Penyidik insiden tersebut menyatakan bahwa bom yang membuat pesawat hancur berkeping-keping, diletakkan di bawah satu diantara dua bangku pesawat.
Sebagaimana dikutip dari Dailymail, bom yang diperkirakan memiliki kekuatan setara 1 kilogram peledak jenis TNT tersebut, kata penyidik, kemungkinan dipasang di bawah bangku nomor 31A, tempat duduk remaja putri berusia 15 tahun, Maria Ivleva. Namun, ada kemungkinan pula, bom dipasang di bawah bangku nomor 30A, tempat duduk penumpang bernama Nadezhda Bashakova, (77) yang duduk di depan Maria.
Ketika meledak, tambah penyidik, penumpang yang duduk di bangku tersebut tewas seketika. Sedangkan, para penumpang lainnya masih mengalami kepanikan saat pesawat tersebut jatuh dari ketinggian 31.000 kaki dengan kecepatan 6.000 kaki per menit sebelum terhempas ke tanah.
Pusat ledakan tersebut diketahui berkat hasil uji kimia dan forensik pada pesawat Airbus A321 tersebut. Laporan tersebut dirilis oleh media pemberitaan Rusia, LifeNews.
Teori lain menyebutkan, bom kemungkinan juga bisa dipasang pada bangku yang digunakan untuk menempatkan pelampung. Daya ledak bom tersebut bisa menjangkau hingga enam baris kursi dan menciptakan lubang besar di ekor pesawat.
"Bom yang berkekuatan sama dengan satu kilogram TNT tersebut meledak dan kekuatannya menjangkau ke bagian depan hingga barisan 27 dan ke belakang sampai barisan 32," sebut media tersebut.
"Para pakar yang menguji serpihan dan jenazah mencatat bahwa orang yang menduduki bangku-bangku di dekat bom, dapat dipastikan tewas seketika," sambung media tersebut.
Maria dan Nadezhda sama-sama turis yang akan kembali ke Saint Petersburg usai berlibur di kawasan wisata Sharm el-Sheikh. Penyidik mengesampingkan kemungkinan salah satu dari keduanya adalah pelaku bom bunuh diri.
Saat ini, otoritas Rusia masih bekerja sama dengan Mesir dan Inggris untuk mencari tahu siapa yang memasang bom tersebut.
Pesawat Metrojet yang dioperasikan maskapai Kogalymavia jatuh di Sinai, Mesir, 31 Oktober silam. Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 224 orang tidak ada yang selamat.