Suara.com - Kelompok keamanan adat Bali atau biasa disebut pecalang ikut ambil bagian dalam pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali. Pilkada digelar 9 Desember 2015.
Para pecalang diajak Kepolisian Daerah Bali. Kerjasama itu dinilai sebagai bentuk sigergi.
"Pecalang bisa bermitra dengan Polri untuk sinergitas lebih baik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Senin (23/11/2015).
Menurut polisi, pecalang juga memiliki andil dalam membantu aparat keamanan guna mewujudkan kondusivitas wilayah. Apalagi, Pulau Dewata merupakan daerah tujuan wisata yang bergantung dengan faktor keamanan wilayah.
Untuk itu, pihak kepolisian juga mengajak serta "local genius" masyarakat khas Bali itu untuk berpartisipasi menjaga pelaksanana Pilkada serentak.
Pilkada serentak berlangsung di enam kabupaten/kota di Bali meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Karangasem, Bangli dan Jembrana. Polda Bali sendiri bekerja sama dengan Kodam IX/Udayana dalam mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak.
Polda Bali mengerahkan 12.512 personel dalam pengamanan pelaksanan pemilihan kepala daerah serentak itu mulai dari tahapan kampanye masa tenang, tahapan pungut suara, tahapan hitung suara, tahapan penetapan dan pengumuman dan tahapan pelantikan.
Sedangkan Kodam IX/Udayana menerjunkan prajurit dukungan dari TNI yang mencapai 856 orang. (Antara)