Suara.com - Pebalap Indonesia dari Tim Jagonya Ayam with Carlin, Sean Gelael finish di posisi ke-15 dalam balapan kedua atau "sprint race" seri ke-10 GP2 di Sirkuit Internasional Bahrain.
Hasil itu merupakan finish terbaik Sean sejak mengikuti ajang GP2 pertengahan musim ini dan menunjukkan perkembangan signifikan yang dialami Sean sejak terjun ke ajang GP2 pada seri keenam di Budapest, Hongaria, Juli lalu.
"Ini balapan yang sulit. Kami mengalami sejumlah kendala teknis pada mesin yang membuat mobil kehilangan kecepatan hingga 18 tenaga kuda. Meski mampu menjaga ban dengan baik, saya tetap membutuhkan kecepatan yang ideal agar dapat bersaing," kata Sean dalam siaran pers, Minggu (22/11/2015).
Dalam perlombaan di sirkuit sepanjang 5,412 kilometer itu, putra dari mantan pebalap nasional Ricardo Gelael itu berhasil menuntaskan 23 putaran dalam waktu 43 menit 40,073 detik.
Pebalap yang start dari posisi ke-23 itu mengalahkan sejumlah pebalap lain yang lebih berpengalaman seperti Arthur Pic (Prancis) dan Sergio Canamasas (Spanyol).
Pebalap berusia 19 tahun yang harus memulai lomba di urutan ke-23 menghadapi kerasnya pertarungan di tikungan pertama. Beruntung, dalam insiden yang melibatkan sejumlah pebalap itu, ia berhasil menghindar dan dapat melanjutkan lomba.
Namun, posisi Sean terpaku di posisi ke-21 karena mobilnya kurang kompetitif dan tidak bisa meladeni laju para pesaing di lintasan lurus.
Akhirnya, Sean pun mau tak mau mesti cerdik mengatur tingkat keausan ban agar dapat bersaing di ajang balap yang berada selevel di bawah Formula 1 itu.
Strategi tersebut akhirnya membuahkan hasil. Gaya mengemudi Sean yang halus membuat kondisi ban tetap terjaga di tengah panasnya permukaan lintasan.
Saat lomba tersisa empat putaran, posisi Sean melejit ke urutan 15 melewati sejumlah pebalap yang kedodoran mengatasi karet ban yang mulai menipis.