Suara.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta Himpunan Mahasiswa Islam untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mencari dana untuk keperluan kongres dengan tidak hanya sibuk membuat dan mengajukan proposal.
"Berbeda dengan zaman dulu, kami kalau mau kongres jual apa atau bikin pertunjukan cari dana. Sekarang PB-nya Arief (Ketua HMI) sibuk bikin proposal cari-cari, tentu harus dibikin inisiatif yang baru," kata JK saat membuka Kongres HMI ke-26 di Pekanbaru, Minggu (22/11/2015).
JK yang sudah sejak 50 tahun lalu ini menjadi anggota HMI mengatakan dirinya dulu menjual kue untuk pelaksanaan kongres.
Kue itu dijual juga kepada sesama anggota HMI dengan harga yang lebih mahal untuk membiayai kongres. Oleh karena itu menurutnya harus ada perubahan dalam pendidikan kepemimpinan HMI.
"Ini HMI terus mengunjungi dan mencari kalau kongres. Tolong dibikin inisiatif yang lebih berbudaya lah," tegasnya.
HMI, seperti marak diberitakan sebelumnya, menggelar kongres di Pekanbaru dengan dana Rp3 miliar diantaranya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau.
Hal ini mengundang sorotan publik yang mempertanyakan perlunya organisasi itu dibiayai uang rakyat.
Salah satu sorotan datang dari Koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Usman. Menurutnya alokasi anggaran untuk HMI sangat tidak wajar dan dinilai tidak ada manfaat kongres bagi Masyarakat Riau. (Antara)