Suara.com - Vokalis grup band Eagles of Death Metal, Jesse Hughes, untuk pertama kalinya berbicara di depan umum semenjak serangan di gedung konser Bataclan yang menewaskan 130 orang di dalamnya dan 100 orang lainnya luka-luka.
Menurut Hughes, sebagian besar penggemar grup bandnya -yang berada di dalam gedung konser itu- tewas karena mereka tidak mau meninggalkan teman-teman mereka, dan menempatkan diri di depannya.
"Mengapa begitu banyak yang meninggal, karena banyak yang tidak meninggalkan teman-teman mereka. Banyak sekali yang menempatkan dirinya di depan teman-temannya," ungkap Hughes.
Di hadapan wartawan, vokalis grup asal Amerika Serikat itu juga mengatakan, beberapa pengunjung yang bersembunyi di ruang ganti mereka ditembak mati oleh penyerangnya.
"Tapi ada seorang anak selamat karena bersembunyi di bawah jaket kulit saya,” katanya.
Korban yang tewas di gedung Bataclan diantaranya adalah Nick Alexander, manajer penjualan merchandise band serta tiga orang dari perusahaan rekaman yaitu Thomas Ayad, Marie Mosser, dan Manu Perez.
Sebelumnya, pemilik gedung konser Bataclan di Paris juga mengaku bahwa dirinya "tidak memiliki kata-kata" untuk menggambarkan kesedihan mereka setelah serangan bersenjata di dalam gedung itu.
Saat terjadi serangan, para penonton konser terjebak di dalam ruangan sebelum polisi menyerbu gedung serta menembak mati seorang pria bersenjata.
Seorang saksi mata yang selamat juga mengatakan kepada BBC mereka selamat dengan berjalan dari tempat kejadian dan bersembunyi di ruang bawah tanah selama tiga jam. (BBC, Guardian)