Suara.com - Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati agar Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana berkampanye secara "door to door" (pintu ke pintu) untuk mendapatkan simpati warga.
"Saya menyampaikan salam Ibu Mega. Beliau berpesan agar kita berkampanye door to door, lebih banyak berdialog. Kita mendatangi ke rakyat, bukan rakyat yang datang ke kita. Itulah karakter PDIP," kata Hasto saat berkunjung ke Surabaya, Minggu.
Menurut dia, dengan cara kampanye seperti itu barulah bisa didengar keinginan rakyat tentang apa yang harus dilakukan dwi tunggal Risma-Whisnu.
"Belajarlah bagaimana mendengar suara rakyat. Tampil secara yakin dan tidak menyombongkan diri, itulah watak kita sebagai banteng-banteng sejati," katanya.
Selain itu, Hasto minta mesin pemenangan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana terus bergerak hingga akhir proses Pilkada Surabaya. Meski hasil survei posisi Risma-Whisnu sangat menggembirakan, Hasto minta semua elemen mesin pemenangan tidak lengah.
"Hasil survei pasangan Risma-Whisnu sangat menggembirakan. Namun, kita tidak boleh lengah. Mesin partai harus tetap bekerja mengawal hingga hari pencoblosan, bahkan sampai proses penghitungan suara," katanya.
Hasil survei yang cukup tinggi ini, sebut Hasto, melebihi prediksi sebelumnya. "Apalagi Bu Risma dan Mas Whisnu berani menetapkan kemenangan 93 persen. Ini artinya, kepercayaan warga Surabaya terhadap calon dari PDIP cukup besar. Itu harus tetap dijaga," katanya.
Hasto mengungkapkan hasil survei pasangan calon yang bertarung di Pilkada Surabaya itu termasuk menjadi perhatian khusus Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal ini dikarenakan dengan tingkat popularitas maupun keterpilihan paslon yang diusung PDIP, Surabaya bisa menjadi tolok ukur bagi daerah lain yang juga menghadapi pilkada serentak.
Surabaya, tambah Hasto, diharapkan menjadi 'benchmarking' bagi daerah-daerah lain yang paslonnya juga diusung PDIP. Karena itu, ajak dia, dengan semangat gotong royong, kerja mesin pemenangan seharusnya lebih dimaksimalkan, agar nanti hasil coblosan juga maksimal seperti yang diharapkan.
"Kita anti money politics, kita meyakini survei yang menyebutkan money politics tidak efektif, tapi malah merusak sendi-sendi demokrasi. Kita juga harus percaya pada pengurus anak ranting. Ingat pesan Ibu Mega, menanglah dengan cara terhormat," tegasnya.
PDIP, tambah Hasto, tidak akan kompromi terkait hal-hal yang bertentangan dengan ideologi. Praktik-praktik yang didasarkan ideologis partai yang didasarkan kerakyatan, sebutnya, sudah dijalankan Risma-Whisnu saat memimpin Surabaya periode lalu.
Dia mencontohkan penataan sistem-sistem pemerintahan, pertamanan, birokrasi kerakyatan yang didata dengan baik, dan reformasi anggaran yang juga tertata dengan baik.
"Di Surabaya inilah, satu-satunya kota yang menggunakan anggaran paling kecil untuk aparatur. Anggaran lebih banyak diprioritaskan untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Tri Rismaharini merespons positif permintaan Hasto terkait hasil survei tersebut. "Tentu kita tidak bisa bekerja maksimal, tanpa dukungan mesin partai, relawan, dan tentunya seluruh warga Surabaya," katanya.
Sedang Whisnu Sakti Buana mengatakan, seluruh elemen mesin pemenangan siap mengawal penuh proses Pilkada Surabaya. Termasuk para saksi maupun relawan.
"Sejak awal saya tegaskan, saksi di TPS menjadi ujung tombak dari pemenangan ini. Sehingga, dengan kesiapan seluruh barisan partai, kita akan bisa mencapai target," ujar cawawali yang juga Ketua DPC PDIP Kota Surabaya ini. [Antara]
Ini Pesan dari Megawati untuk Pasangan Risma-Whisnu
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Minggu, 22 November 2015 | 13:05 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Megawati hingga Puan Akan Nyoblos Bareng untuk Pilkada Jakarta di TPS 024 di Kebagusan
27 November 2024 | 08:25 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI