Hari Ikan Nasional, Susi Akui Bangsa Indonesia Kurang Suka Ikan

Minggu, 22 November 2015 | 12:03 WIB
Hari Ikan Nasional, Susi Akui Bangsa Indonesia Kurang Suka Ikan
Menteri Susi Pudjiastuti saat berpidato di peringatan Hari Ikan Nasional di Jakarta, Minggu (22/11/2015). [Suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bangsa Indonesia kurang suka dengan ikan. Padahal, produk ikan merupakan makanan yang bergizi dan berprotein tinggi.

"Produk ikan kurang dikonsumsi di Indonesia. Bangsa Indonesia kurang suka dengan ikan," kata Susi Acara puncak Peringatan Hari Ikan Nasional, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (22/11/2015).

Akibatnya, berdasarkan data riset pemerintah, satu dari tiga anak Indonesia mengalami kuntet karena kekurangan protein. Karenanya, Susi mendorong supaya bangsa Indonesia mengganti protein yang dimakan dengan protein dari ikan.

"Terutama orang Jawa, dia lebih seneng makan tempe dan tahu. Betul itu protein tapi kurang. Kalau di Makasar belum makan ikan belum makan. Kalau disuguhkan daging, teman-teman Makasar akan cari makan lagi, cari ikan. Kalau orang Jawa makan ikan, tapi tahu tempe," kata dia.

Selain untuk gizi tubuh, Susi mengingatkan kembali ikan memiliki omega 3 yang baik untuk otak. Hal ini penting untuk generasi ke depan, apalagi menghadapi globalisasi.

"Kita perlu ubah pola makan kita, ikan punya gizi ynag tinggi, omega yang tinggi, ini untuk otak kita. Saya ingatkan, kepada ibu-bapak, selalu anjurkan anak kita diberi makan yang berunsur ikan tawar, laut, maupun kerang," ujar dia.

Susi menerangkan, saat ini produksi ikan di Indonesia juga sudah tinggi. Sehingga, tidak perlu takut harga yang mahal dan kesulitan untuk mendapatkan makan ikan.

Dia mengklaim, akibat programnya dalam penenggalaman kapal yang melakukan ilegal fishing di Indonesia, hal ini telah membuat nelayan kita mampu bersaing dalam produksi ikan. Dia juga mengklaim, akibat program ini ikan tangkapan laun naik 40 persen jumlah tanmgkapnya. Selain itu, ada 10 juta ton ikan yang masuk di pasar ikan nasional.

"Di manapun pasar ikan, jenis ikan beragam. Penengalaman kapal membuat maling ikan takut untuk masuk, dan mencuri ikan kita. Saya harap perusahaan semangat beli ikan dari nelayan," ujar dia.

Karenanya, di Hari Ikan Nasional ini dia mengingatkan kembali untuk makan ikan. Kalau perlu, sambungnya, ubah seluruh panganan dengan ikan.

"Makan kita ingatkan ikan sangat penting. Makan jangan asal kenyang, tapi bergizi dengan berportein. Ganti peyek kacang dengan peyek udang," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI