Suara.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui ada 'tim kecil' pasukan militernya masuk ke Mali dan ikut dalam upaya pembebasan sandera di hotel besar di sana. Sandera ditawan kelompok radikal ISIS.
Obama menjelaskan keterlibatan militer AS itu sebagai upaya aksi pemberantasan terorisme di dunia. Menurutnya ini juga berlaku untuk sekutu-sekutunya.
Hal itu dikatakan presiden kulit hitam pertama AS itu dalam KTT ASEAN di Malaysia, Sabtu (21/11/2015). Obama juga mengatakan kehadiran militer AS di Mali untuk mencegah kerugian besar terjadi.
"Ini menegang tekad kita untuk memenuhi tantangan ini. Amerika Serikat tanpa henti melakukan itu," jelas dia.
Dalam serangan dan penawanan yang dilakukan ISIS di hotel mewah di Provinsi Bamako, ada 1 warga AS yang tewas. Sementara warga lainnya yang tewas berjumlah 27 orang.
Enam warga Amerika terluka dalam aksi penyanderaan itu. Penyerangan 'berdarah' itu terjadi Jumat sore kemarin Waktu Mali. Ada 170 orang disandera.