Suara.com - Pasukan bersenjata Mali menyerbu Hotel Radison Blu di Bamako, Mali, tempat terjadinya penyanderaan terhadap 170 orang. Puluhan orang dilaporkan berhasil kabur, ada pula yang dibebaskan. Reuters menyebutkan, ada tiga orang yang tewas dalam peristiwa tersebut.
Seorang sumber keamanan menyatakan, penyanderaan dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata. Kini, mereka bersembunyi di lantai tujuh hotel, dan personel keamanan sedang mengepung mereka.
Televisi setempat menayangkan personel keamanan dengan pakaian loreng dan senjata AK47 di lobi Radisson Blu. Di belakangnya, terlihat jenazah yang ditutupi kain berwarna coklat.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kolonel Salif Traore mengatakan, tiga orang terbunuh, sementara dua lainnya terluka oleh kelompok bersenjata yang menembus keamanan di pintu masuk hotel pada sekitar pukul 7 pagi. Mereka memberondongkan peluru sambli meneriakan "Allahu Akbar".
Seorang sumber keamanan dan seorang saksi mata, kepada Reuters mengatakan, suara tembakan terdengar berulang kali saat para penyerang naik ke hotel, lantai demi lantai. Televisi setempat menyebutkan, 80 sandera telah berhasil keluar dari hotel tersebut di siang hari. Namun, satu jam kemudian, situs resmi hotel menyebut bahwa 124 tamu dan 13 staf masih berada di dalam.
Seorang sandera yang dibebaskan, penyanyi Guinea Sekouba 'Bambino' Diabate, mengatakan bahwa dirinya mendengar dua orang penyerang berbicara dengan bahasa Inggris saat mereka masuk ke kamar di samping kamar tempatnya ia menginap. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan ini. (Reuters)