Suara.com - Cina meradang setelah seorang warganya dieksekusi tentara negara Islam (ISIS). Beijing berjanji mengadili penanggung jawab eksekusi warganya, yang merupakan satu-satunya tawanan ISIS asal Cina.
ISIS mengklaim telah membunuh tawanan asal Cina dan Norwegia, dan menunjukkan foto mereka di bawah spanduk bertuliskan "terbunuh" dan memuatnya dalam majalah maya resmi mereka, Dabiq.
Namun di majalah terbitan Rabu (18/11/2015) itu tidak dituliskan secara rinci tentang bagaimana, kapan atau di mana mereka dibunuh.
Kementerian Luar Negeri Cina mengenali warganya itu sebagai Fan Jinghui, yang dibunuh secara keji. Dan pada September silam dinyatakan telah menjadi tawanan ISIS. Beijing mengaktifkan mekanisme darurat untuk mencoba menyelamatkan Fan.
"Namun dia masih terbunuh dengan "darah dingin", kata sumber resmi pemerintah tanpa menjelaskan upaya yang telah dilakukan untuk menyelamatkan korban.
"Pemerintah Cina mengutuk keras perilaku biadab terhadap kemanusiaan ini dan memastikan akan membawa para kriminal untuk diadili," kata kementerian itu.
Ditambahkan, Beijing menentang dengan tegas segala bentuk terorisme dan menyerang dengan tegas semua kegiatan kejam para teroris yang menentang garis dasar budaya kemanusiaan.
Kelompok ISIS, sebelumnya mengidentifikasi Fan sebagai konsultan lepas dari Beijing. Kantor berita Beijing mengatakan Fan diperkirakan seorang mantan eksekutif periklanan yang pernah tinggal di pinggiran Beijing. Sebuah firma periklanan yang tercatat sebagai milik Fan di Beijing. Masih belum ada kejelasan mengapa Fan mengunjungi Timur Tengah. (Reuters)
Beijing Bersumpah 'Kejar' ISIS Penjagal Warganya
Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 20 November 2015 | 20:17 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pasukan AS Lancarkan Serangan Udara terhadap ISIS di Suriah
12 Oktober 2024 | 20:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI