Suara.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Ratna Diah Kurniati, tidak memungkiri jika saat ini masih ada banyak calo makam. Padahal diketahui, berbagai cara telah ditempuh untuk menghindari praktik percaloan.
"Kalau untuk calo makam, kan dia memang udah dari dulu hidupnya dari situ, makannya (dari situ). Sekarang nih kita adakan perubahan," kata Ratna, di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2015).
Ratna menjelaskan, salah satunya adalah dirinya sempat mengumpulkan petugas-petugas yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU), untuk diberikan arahan agar tidak lagi melakukan pungli.
"Jadi mudah-mudahan, ke depan nggak ada lagi," kata dia.
Lebih dari itu, menurut Ratna pula, di beberapa tempat sudah dipasang spanduk-spanduk pemberitahuan agar masyarakat yang ingin mengurus makam, langsung berhubungan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan tidak melalui calo.
"Terkadang masyarakat begitu malas ngurusin, dan suruh orang. Ke depannya janganlah (malas). Harus ke PTSP sendiri, bayar sendiri," kata Ratna pula.
Lebih jauh, Ratna juga membantah jika biaya administrasi pengurusan makam bisa mencapai jutaan rupiah. Menurut Ratna, biaya paling mahal adalah Rp100 ribu, dan itu pun per tiga tahun.
"Nggak sampai berjuta-juta. Dia nanti ke PTSP setempat. Itu bayarnya online. Pembayaran juga tergantung blok. Ada yang Rp100 ribu, Rp80 ribu, Rp60 ribu," jelasnya.
Ini Jurus Kadis Pertamanan DKI Hindari Praktik Calo Makam
Jum'at, 20 November 2015 | 17:41 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Jadi Pilihan Wisata Religi, Di Mana Lokasi Makam Sunan Gunung Jati?
20 November 2024 | 15:40 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI