Suara.com - Staf khusus Menteri ESDM, Said Didu tampak di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2015) pagi. Namun, dirinya enggan menjelaskan alasan kedatangan pada pagi hari ini.
"Saya mau merokok saja," kata Said di Gedung KPK.
Ketika ditanya kemungkinan sengaja datang untuk menyerahkan rekaman pertemuan Ketua DPR RI Setya Novanto dengan Direktur Utama PT Freeport Indonesia. Said tetap bersikukuh bahwa ia ingin merokok.
"Nggak cuma mau merokok," jawabnya.
Lalu, terkait dengan langkah PT Freeport yang hanya melaporkan hal tersebut kepada Menteri ESDM Sudirman Said bukan kepada penegak hukum. Ia hanya menuturkan, hal itu tidak bisa dianggap suatu kesalahan.
"Kan dia bela diri (Freeport)," tutupnya.
Sebelumnya, Pelaksana Harian Kepala Biro Hubungan masyarakat KPK Yuyuk Andriati menyebutkan, bahwa pihaknya siap mendalami adanya dugaan tindak pidana korupsi pemerasan yang dilakukan Wakil Ketua Partai Golkar versi munas Bali tersebut. Namun, begitu KPK tetap menunggu adanya laporan pasti terksit hal tersebut.
Seperti diberitakan, Kementerian ESDM menyerahkan rekaman pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dengan bos Freeport Indonesia ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Rekaman itu untuk melengkapi laporan Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya.
Staf khusus Menteri ESDM, Said Didu ke MKD, Rabu (18/11/2015) kemarin sore bersama dengan perwakilan biro hukum Kementerian ESDM bernama Hufron. Mereka diterima oleh Wakil Ketua MKD Junimart Girsang dan Hardi Susilo.
"Atas nama menteri ESDM, dari biro hukum Kementerian ESDM serahkan rekaman original yang kami terima dari sumbernya. Kami terima dalam amplop tertutup," kata Said.
Amplop berwarna cokelat itu diserahkan ke MKD dan langsung dibuka saat itu juga. Di dalamnya, masih ada amplop cokelat lagi, lalu ada amplop putih. Di dalamnya, terdapat flash disk warna putih.
"Ini akan kami sinkronisasi dengan transkrip. Lalu validasi keakuratan suara ke ahli IT dan rapat di tingkat pimpinan," ucap Junimart saat menerima.
"Apabila perlu dan dimungkinkan untuk tambahan data-data yang diperlukan, kami ucapkan terima kasih," Tambah Hardi.