Suara.com - Operasi pengepungan apartemen di Saint Denis, Prancis yang disinyalir menjadi tempat bersembunyinya otak aksi teror Paris, Abdelhamid Abaaoud, diwarnai aksi bom bunuh diri. Aksi bom bunuh diri dilakukan oleh seorang perempuan yang saat pengepungan berada di apartemen tersebut.
Hingga saat ini, bagian forensik belum merilis identitas si perempuan. Kendati demikian, menurut sejumlah media Prancis, perempuan tersebut diduga bernama Hasna Aitboulachen, (26), sepupu dari Abdelhamid.
Kepada Liberation, seorang saksi mata bernama Thibault Chaffotte mengaku mendengar polisi membicarakan soal seorang perempuan berambut panjang dan pirang.
"Mereka berkata padanya: 'Jangan turunkan tanganmu. Angkat tanganmu ke udara," kata Thibault.
"Setelah itu, terdengar suara ledakan keras. Saya pikir ledakan itu terjadi saat ia mengaktifkan bomnya. Ledakannya besar. Banyak kaca jendela di sepanjang jalan ini yang pecah," sambungnya.
Kesaksian lain diberikan oleh warga bernama Christian, (20). Seperti dikutip Le Parisien, ia mengaku mendengar suara perempuan yang meminta tolong.
"Saat suara tembakan mereda selama sepuluh atau lima belas menit saya mendengar seorang perempuan berteriak: 'tolong, tolong, tolong saya," kata Christian.
"Polisi lalu memintanya untuk menyebutkan identitas dan menunjukkan diri. Dia mengangkat tangannya namun tidak menunjukkan wajahnya," sambung Christian.
"Ia menarik tangannya sehingga tak terlihat, lalu memperlihatkannya beberapa kali," kisah Christian.
"Polisi berteriak padanya: 'Angkat tanganmu ke udara!"