Suara.com - Mariam (46) salah satu penunggu pasien di rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, melihat para korban ledakan granat di Gedung Graha Buaran, Jakarta Timur, pada Senin (16/11/201).
Saat ditemui suara.com Rabu malam (18/11/2015), Mariam mengungkapkan, korban yang pertama kali datang ke rumah sakit adalah Maulana (30) ke rumah sakit.
"Jam tiga-an saya lihat dia turun dari mobil, di IGD saya pikir kena tembakan, si korban masih bisa turun sendiri dari mobil, berjalan sambil memegang dadanya," kata Mariam saat menceritakan kejadian tersebut.
Saat itu Mariam terkejut dengan melihat seorang perempuan berlumuran darah dan banyak polisi saat itu yang datang ke rumah sakit.
"Iya saya kaget, melihat Istrinya kan rambutnya panjang, darah semua itu apalagi banyak polisi juga mulai berdatangan," kata Mariam saat ditemui di ruang tunggu ICU.
Mariam juga menceritakan sedikit kronologis didapat dari istri korban bahwa saat sebelum terjadi lemparan Granat di kantor korban, saat itu dia sedang mencari colokan listrik.
"Mulana saat menjaga malam itu, dia mau mencari charger hp, dia lihat didepan lobi tersebut ada sambungan listrik, dan dia duduk duduk disitu sambil charger, ternyata ada yang melempar granat, terus dia terlempar," kata Mariam.
Lebih lanjut, Mariam menceritakan istri korban, sudah diminta untuk tidak banyak bicara kepada media atau pun publik dan tertutup terhadap kondisi suami korban.
"Kalau ada wartawan istrinya nggak mau ngomong biasa aja, saya perhatikan diruang tunggu untuk pasien, mungkin sudah dibilangin polisi untuk tidak bicara," kata Mariam.
Diketahui, ledakan granat itu terjadi Senin (16/11/2015) sekitar pukul 03.00 WIB. Granat yang dilempar orang tak dikenal tersebut memecahkan kaca-kaca dan plafon, serta melukai petugas keamanan setempat bernama Supriyanto Maulana (30).