Suara.com - Kartu e-Natuna sebagai ganti bantuan uang tunai untuk korban bencana belum bisa diterapkan di Jakarta tahun 2015, mengingat program tersebut tidak masuk dalam APBD 2016 dan belum semua warga memiliki rekening di bank.
"Kita lihat aja kalau sampai nggak bisa tahun ini, bisa tahun depan," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Ahok tidak bisa memaksakan program tersebut berlaku tahun ini karena butuh persiapan matang agar tak terjadi kesalahan.
"Sekarang kasih makan dulu aja (korban banjir). Sebenarnya kita mau kontrol siapa yang butuh bantuan selama ini (jelas). Dan e-Natura juga ke depan akan bisa dipakai beli sembako operasi pasar," kata Ahok.
"Saya ingin di Jakarta semua orang punya rekening bank dan beli barang subsidi pakai e-money supaya saya tahu siapa mereka dan belinya apa saja," katanya.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur kalau semua warga sudah memiliki rekening di bank, program bantuan nontunai akan lebih mudah.
Ahok menggagas ide tersebut karena program bantuan bentuk langsung sering disalahgunakan, terutama pejabat sendiri.
"Saya nggak mau lagi bagi duit, kalau bagi duit tandatangan PHL (Pekerja Harian Lepas) yang ATM aja masih nipu. Kalau kasih kontan bisa dong saya pinjem nama anda saya kasih Rp500 ribu suruh tandatangan sejuta boleh ga? Ya orang mau juga. Tapi kan saya nggak bisa kontrol juga," kata Ahok.
Program e-Natura nanti akan di bawah kendali Dinas Sosial DKI Jakarta. Anggarannya akan masuk ke dinas tersebut. Program ini merupakan bentuk kerjasama antara pemprov DKI dengan PT Bank BRI.