Suara.com - Direktur Indonesian Business Coalition on AIDS Ramdani Sirait mendukung rencana Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mewajibkan seluruh warga Jakarta tes HIV agar jangan sampai terlambat ditangani kalau ternyata positif.
"Saya setuju dengan tes HIV. Dengan tes kita jadi tahu, apakah kita terinfeksi atau tidak. Karena memang satu-satunya untuk memastikannya adalah dengan cara tes. Kan tidak ada ruginya juga," kata Ramdani kepada Suara.com, Rabu (18/11/2015).
Menurut Ramdani akan lebih baik lagi kalau pemerintah memfasilitasi tes HIV dan gratis serta lokasi tesnya mudah dijangkau.
"Dengan tes kita bisa tahu, kalau ada yang positif bisa diberi perawatan yang baik sehingga orang itu bisa terselamatkan dan terhindar dari kematian," katanya.
Agar masyarakat tidak bingung untuk mengikuti tes HIV, Ramdani mengatakan sosialisasinya harus sejelas-jelasnya, termasuk dikenakan biaya atau tidak.
"Yang penting juga ada dua hal dalam tes ini, pertama konseling awal agar orang tahu apa yang akan dites, hasilnya, dan yang terjadi setelah positif. Itu harus dijelaskan bagi orang yang akan dites untuk siapkan secara psikologis mereka," katanya.
Kedua, setelah tes dan hasilnya keluar. Ramdani mengatakan kalau ternyata hasilnya positif, harus diberikan penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya.
"Misalnya obatnya apa dan bagaimana pola hidupnya. Jadi, untuk hindari kebingungan ini diperlukan informasi yang jelas," kata Ramdani.
Itu sebabnya, ICBA hadir untuk mendorong masyarakat, khususnya karyawan perusahaan melakukan pencegahan secara dini.
"Yang perlu dipahami apakah pernah lakukan seks ganti-ganti, beli jasa seks, tidak gunakan kondom, apakah pernah konsumsi narkoba dengan jarum suntik orang lain. Ini termasuk kalangan beresiko dan baiknya ikut tes untuk memastikan diri," katanya.
Bahkan, kata Ramdani, seorang istri yang tidak pernah melakukan kegiatan beresiko tertular HIV/AIDS juga bisa ikut tes kalau dia merasa curiga dengan perilaku suaminya di luar rumah.
"Dia khawatir atau tahu suami lakukan hal-hal beresiko itu di luar rumah. Dia harus tes karena ditakutkan suami bawa virus," katanya.
IBCA merupakan lembaga yang bertujuan untuk membantu perusahaan di Indonesia menciptakan lingkungan kerja yang cerdas dalam merespon epidemi HIV sehingga perusahaan dapat menghindari dampak dari HIV dan AIDS di dunia kerja, seperti menurunnya produktifitas, kehilangan aset perusahaan yang sangat berharga dan meningkatnya pengeluaran untuk pengobatan karyawan dan keluarganya.