Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuturkan apabila pihak eksekutif makin banyak yang tersandung kasus korupsi uninterruptible power supply (UPS). Maka tidak menutup kemungkinan banyak juga anggota DPRD DKI Jakarta yang terlibat.
"Bagus dong. Kalau eksekutif yang kena (banyak), berarti banyak oknum DPRD yang kena juga," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/11/2015).
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik sempat mengatakan akan ada banyak pihak eksekutif yang tersandung kasus UPS.
Hal itu dikatakan Taufik ketika menanggapi Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri yang menetapkan anggota DPRD DKI Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar (FZ) dan anggota DPRD DKI priode 2009-2014 M Firmansyah (MF) sebagi tersangka UPS.
"Ya kan belum tentu juga (anggota DPRD) tersangka. Itu baru proses awal kan. Yang udah pasti (melakukan korupsi) kan dari eksekutif. Yang udah pasti kan dari eksekutif yang banyak kena," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Untuk diketahui, kasus UPS semula dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan baru kemudian dilimpahkan ke Bareskrim Polri. Dana pengadaan UPS dicurigai bocor lantaran harganya yang kelewat mahal. Dalam anggaran, satu unit UPS berharga Rp5,8 miliar. Padahal polisi menilai harga standarnya hanya Rp1,2 miliar.
Dalam kasus ini, sebelumnya penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah menetapkan dua orang tersangka atas kasus korupsi pengadaan UPS, yakni Zaenal Soleman dan Alex Usman.
Keduanya dijerat pasal 2 dan atau 3 Undang-undang No. 31/1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dan ditambahkan dengan UU 20/2001 tentang Tipidkor junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.