Suara.com - Prancis bersiap untuk melakukan ketenangan sejenak untuk mengenang korban serangan di Paris setelah pesawat tempur mereka menyerang markas kelompok militan di Suriah.
Prancis melakukan hening cipta sementara saat Uni Eropa meminta seluruh negara anggotanya untuk menghormatinya. Dan di Amerika Serikat, bendera Amerika akan dikibarkan setengah tiang di Gedung Putih hingga pekan depan
Presiden Francois Hollande mengikuti acara hening cipta di universitas Sorbonne yang merupakan tempat asal sebagian pemuda yang menjadi korban serangan tersebut.
Serangan teror terburuk di Prancis ini terjadi menyusul serangan di redaksi Charlie Hebdo dan sebuah supermarket Yahudi yang membunuh 17 orang pada 11 bulan lalu.
Sementara pesawat tempur Prancis menyerang markas kelompok militan di Suriah sebagai bentuk perlawanan pertama dari Prancis.
Serangan tersebut menghancurkan markas komando militan, pusat perekrutan, gudang amunisi dan kamp pelatihan teroris di Raqqa.
Operasi tersebut berkoordinasi dengan pasukan Amerika Serikat menggunakan lusinan pesawat tempur yang lepas landas dari Yordania dan Uni Emirat Arab.
Hollande telah menyebut serangan tersebut sebagai aksi perang, dan berjanji untuk menyerang kembali para militan tanpa ampun. (AFP/Antara)