"Tidak hanya Prancis yang melawan, tetapi negara-negara Eropa lainnya," kata Valls.
"ISIS dalam waktu dekat, bisa saja kembali menyerang. Bisa dalam beberapa hari mendatang, bisa juga beberapa minggu mendatang," Valls menambahkan.
Di tempat terpisah, Perdana Menteri Inggris, David Cameron tak memungkiri bahwa teroris di Benua Biru adalah warga Eropa. "Mereka ini adalah orang-orang dari negara kita sendiri yang lama beroperasi di Suriah. Mereka dikirim kembali ke Eropa untuk melakukan serangan," kata Cameron.
Lebih lanjut Cameron menerangkan bahwa Eropa tengah menyusun rencana ihwal penyelesaian konflik di Suriah. "Kita tidak bisa menangani ISIS kecuali mendapatkan penyelesaian politik di Suriah. Setelah itu baru memungkinkan secara permanen untuk menghancurkan ISIS," tutur Cameron.
Seperti diketahui, aksi teror di Prancis menewaskan 132 orang, dan mengakibatkan lebih dari 300 orang luka-luka. (mirror/ independent)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Berbaring di Antara Mayat, Perempuan Dekap Mantan yang Sekarat
Gila Seks dan Narkoba, Charlie Sheen Positif Kena AIDS
Kisah Lelaki Transgender yang Hamil dan Miliki Anak
Ponsel Samsung Jadi Pahlawan dalam Serangan Teroris Paris