"Di Mana Ada Kekeringan, di Situ Muncul Kemiskinan"

Senin, 16 November 2015 | 14:29 WIB
"Di Mana Ada Kekeringan, di Situ Muncul Kemiskinan"
Warga mengambil air di sebuah kubangan kolam mata air di desa Cijayanti, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/9). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Bali akan merazia hotel-hotel yang mengambil air tanah secara berlebihan. Jika tidak, bencana kemiskinan akan terjadi.

Pejabat Pemprov Bali, Ketut Wija beralasan salah satu faktor yang menyebabkan munculnya masyarakat yang miskin adalah karena kurang atau langkanya sumber air baku. Kata dia, sebenarnya kemiskinan yang dialami oleh masyarakat berawal dari kekeringan.

"Di mana ada kekeringan disitu pasti muncul kemiskinan, sebensrnya lingkaran kesejahteraan itu berpangkal dari keberadaan air," kata Ketut dalam Konferensi pers 'Gerakan Hemat Air Indonesia' di Hotel Ambhara Jalan Iskandasyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin(16/11/2015).

Selain menjadi faktor penyebab lahirnya kemiskinan, ketiadaan air, kata Ketut, juga menjadi sumber macamm-macam penyakit yang membuat masyarakat tidak sehat. Dengan ketiadaan air, katanya juga menjadi faktor rendahnya tingkat pendidikan di daerah yang mengalami kekekringan.

"Di daerah yang tidak banyak air itu, pemyakit akan cepat bertumbuh, pendidikan disana juga pasti rendah, sangat terasa sekali jika kekuarangan air itu,"katanya.

Pemprov Bali sendiri melarang hotel-hotel di sana menggunakan air tanah berlebihan. Pasalnya, kata dia banyak juga tempat seperti hotel-hotel yang menggunakan banyak sumur air tanah, tetapi menhakunya hanya ada satu sumur.

"Iya, kita akan melakukan razia ke hotel-hotel, karena mereka juga sering membayar pajak yang tidak sesuai, ngakunya hanya ada satu sumur, tetapi ternyata mempunyai banyak sumur air tanah," tutup Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinisi Bali tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI