Polisi Yakin Pelempar Granat Duren Sawit Bukan Jaringan Teroris

Senin, 16 November 2015 | 12:41 WIB
Polisi Yakin Pelempar Granat Duren Sawit Bukan Jaringan Teroris
Petugas Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya melakukan olah TKP di lokasi ledakan granat di gedung perkantoran Multipiranti Graha, Jalan Raden Inten II, Jakarta, Senin (16/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan yakin orang yang melemparkan granat ke gedung Perkantoran Multi Piranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (16/1/2015) sekitar pukul 03.30 WIB bukan anggota jaringan teroris.

"Update informasi tentang bom itu bukan bom granat ya, karena ada pemantiknya kan diketemukan. Kemungkinan kalau granat motifnya kemungkinan bukan teror secara umum, tapi sepertinya ada kesamaan di Alam Sutera (Mal Alam Sutera), teror pribadi," kata Anton di Mapolda Metro Jaya, Senin (16/11/2015).

Anton mengatakan polisi telah menemukan alat penarik granat di luar gedung. Alat ini membantu polisi untuk memastikan pelakunya berada di jarak tertentu saat melemparkan granat.

"Dilempar, karena kan ada pemantiknya yang di luar gedung tersebut. Ada pemantik dan jelas itu dari luar gedung dilemparkan," katanya

Kendati diyakini bukan anggota jaringan teroris, polisi sendiri belum mengetahui siapa pelakunya.

Saat ini, polisi masih mengumpulkan informasi yang bisa mengarahkan ke pelaku.

"Dan untuk pelakunya masih di dalami, jadi belum bisa kita temukan dan sepertinya bukan jaringan terorisme karena baru kali ini pakai granat," katanya.

Ledakan di Jalan Raden Inten 2 mengakibatkan petugas keamanan gedung bernama Maulana menderita cidera dan merusak kaca lobi serta plafon gedung. Maulana sekarang dirawat di Rumah Saki Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal menduga motif pelemparan granat tersebut berkaitan dengan masalah pribadi antara pelaku dan pengelola gedung.

"Dugaan ada masalah di manajemen gedung," kata Iqbal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI