Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta jajaran Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI meningkatkan kewaspadaan terkait adanya ancaman terorisme yang masuk ke Indonesia pascaserangan di Paris, Prancis, pada Jumat (13/11/2015) waktu setempat.
"Kita minta Panglima (Jenderal TNI Gatot Nurmantyo) dan TNI untuk lebih waspada dan teliti, dan tetap menjaga obyek-objek atau tempat-tempat strategis seperti bandara dan tempat ramai," kata Wapres di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Aceh, Minggu (15/11/2015).
Wapres Kalla mengatakan penjagaan ketat di obyek vital dan perbatasan dapat meminimalisir kemungkinan masuknya orang asing yang bertujuan melakukan aksi terorisme di NKRI.
"Di perbatasan juga, kalau ada orang yang datang, kita harus lebih ketat pemeriksaannya. Karena serangan teroris seperti di Paris itu bisa terjadi di mana pun negara di dunia ini. Oleh karena itu kita harus tingkatkan kewaspadaan," katanya.
Sedikitnya 129 orang dilaporkan tewas dalam serangan di sejumlah tempat di Paris, termasuk di sekitar gedung konser Bataclan.
Selain itu, serangan bom juga terjadi di area dekat Stade de France yang berada di utara Ibu Kota, saat tim Prancis bertanding melawan tim Jerman dalam pertandingan sepakbola persahabatan. Serangan lain juga dilaporkan terjadi di restoran Kamboja bernama Petit Cambodge, tak jauh dari Bataclan.
Presiden Hollande menyatakan kondisi darurat di seluruh negeri dan mengatakan akses masuk dari perbatasan di negaranya sudah ditutup. (Antara)